Rapat BPM 10 September 2014 at 16.00 s.d 18.00

malam telah kembali, namun aktivitasku di kampus belum juga usai. Seperti biasa setelah jam perkuliahan selesai, aku menyambung aktivitas di luar itu semua. seperti hari ini, aku ada rapat di Badan Perwakilan Mahasiswa FIB, fakultasku. sebenarnya ada satu rapat lagi yaitu di Komunitas teaterku tercinta, namun aku memilih untuk mengikuti rapatku yang pertama terlebih dahulu, baru setelah itu aku bergabung dengan saudara-saudaraku diteater Djati.
ada yang menarik, saat sedang mengikuti rapat di BPM. setelah sekian lama aku tidak dapat hadir dalam kegiatan-kegiatan disini, sekarang aku melihat bahwa semakin banyak orang yang bagiku asing ikut rapat dan berkumpul disini. siapa mereka? ah mana aku tahu, justru itulah yang menjadi pertanyaanku.
beruntung, sebelum rapat dimulai, mereka diberi kesempatan untuk memperkenalkan diri. satu persatu dari mereka menyebutkan nama dan kabar masing-masing. sampailah perkenan pada seseorang yang duduk disamping kiriku, namanya ......... dia dari jurusan satra inggris, angkatan 2013, hahahah satu angkatan denganku. ups... kenapa aku girang ya, hmm kembali biasa saja.
rapat pun dimulai,, ditengah-tengah rapat, aku di sapa oleh seseorang
"hai, sebagai apa disini?"
"eh" aku menoleh" aku, sebagai setjen,"agak alah tingkah, habisnya ganteng banget,,, (ehemm kembali fokus)
"aku deden: katanya memperkenalkan diri, padahal aku udah tahu namanya siapa..
"aulia" kataku singkat, lalu fokus kembali pada rapat, sebenarnya pura-pura fokus sih, hahah salting lagi

Deden,, namanya panjang aku lupa, dia adalah anggota baru di BPM. sastra inggris angkatan 2013. menarik, tampan dan kesan pertamaku sepertinya dia termasuk orang yang mudah berpendapat dan banyak bicara. oke sekian

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

semua berawal dari ketiadaan dan ketidakpastian, namun setelah melalui beberapa proses maka timbulah yang disebut kehidupan. namaku Ardinan, aku lahir dari sebuah keluarga kaya dan terhormat.aku juga memiliki satu buah mobil khusus untukku pergi kesekolah dan bersantai bersama teman-teman. oh yah aku bersekolah di salah satu SMA terfavorit di kotaku, padahal aku tidak pintar namun uang dapat menutupi kekuranganku itu. enak sekali menjadi seperti diriku, dan banyak sekali teman-temanku yang iri padaku, namun sebenarnya dibalik semua kesempurnaanku ini terdapat satu celah yaitu, orang tuaku tak pernah ada dirumah. bayangkan setelah 16 tahun aku hidup mungkin baru bebrapa kali akau bisa menghabiskan waktu bersama kedua orang tuaku. sungguh miris. ***
Baca selengkapnya

Aku sayang Bapak dan Ibu - Seandainya kalian Tahu-

 Oleh. Siti Aulia (Anastasya Aulia) Hari ini jemariku menguraikan sebuah perasaan yang terkadang dengan sengaja di lupakan. perasaan cinta yang sangat dalam, cinta yang sejati dan kasih sayang yang tidak tergantikan. perasaan yang dapat membangun sebuah kisah panjang tanpa ujung seperti halnya kisah ayah dan ibu pada anaknya. sembilan belas tahun lebih beberapa bulan, aku telah menjadi anak dari seorang ayah dan ibu yang luar biasa.  Kini di usiaku yang hampir menginjak 20 tahun, aku berada di satu tingkat menuju puncak kehidupan. aku berkuliah disalah satu universitas terkemuka negeri ini. karena doa siapa, kalau bukan karena doa kedua pahlawan dalam hidupku ini.  Ayah kini usiamu tak lagi muda, tenagamu tak lagi sama seperti saat dulu aku menangis untuk pertama kalinya. penglihatanmu tak lagi sama seperti saat pertama kali kau melihatku. semua tak lagi sama Ayah, selain senyuman banggamu terhadapku yang selalu tetap sama. Ayah usiamu telah menginjak senj...
Baca selengkapnya

Mungkinkah ini Cinta?

Oleh. Siti Aulia Masropah 23-06-2015 Benar... Jika sudah bernama cinta maka melupakan adalah sesuatu yang menjadi tak mungkin Kamu dan kenangan kita memang pergi dengan cepat Namun kembali dengan tak kalah cepat Aku ingin terbiasa... ah lebih tepatnya, cepat terbiasa menjalani hari tanpa memikirkanmu Aku yakin, kamu telah lupa Sayangnya aku tak dapat seperti itu Melupakanmu, Aku sulit melakukannya Kemarin, aku mencoba berbagi dengan yang lain aku bercerita tentang banyak hal dengannya aku menggenggam erat tangannya hanya karena aku ingin melupakanmu Berhasil? kau benar, itu berhasil, aku lupa padamu Tapi, ketika aku kembali pulang aku temukan lagi lembaran-lembaran kenangan antara aku dan kamu Beginikah ketika cinta telah menjadi rasa Hati telah kusertakan dalam setiap urat kasih sayangku namun kau, Kau mungkin telah kembali bersamanya melupakanku, melupakan kalau kita pernah bersama Ah mungkin bukan aku namanya, jika aku bisa cepat melupakanmu...
Baca selengkapnya