Tentang Hidup dan Mati
HIDUP
DAN MATI
Oleh.
Anastasya Aulia dan Rochmad S. Utomo (Ciro’im)
#Bagian 1
Rasanya baru kemarin angin
mneyeka wajahnya
Senyumnya
Baru kemarin angin
menyambutnya
Baru kemarin bintang
memeluknya
Namun kini, awal telah
sampai pada akhir
Rasanya, hidup akan
berjalan selamanya
Namun ternyata tuhan telah
siapkan
Sebauh akhir sebagai ujung
dari semuanya
Mati... hak yang tak perlu
diminta
Bagian yang tak dapat
ditolak
Mati....
Selalu datang sendiri
tanpa menanti surat undangan
Mati.... hal yang
terdengar mengerikan
Namun meruoakan jalan
tercepat
Menuju pertemuan dengan
sang pencipta
#Bagian 2
Tak ada senyum yang
terkuak dari bibirnya
Karena langit selalu
menyertai setiap tangis
Meskipun bintang berusaha
untuk menghiburnya
Tangis tetaplah menjadi
tangis yang selalu berkuasa
Tak keindahan di awal
Tangislah yang pertama
terdengar
Sebagai tanda bahwa ia
telah lahir kedunia
Namun, ketika akhir tiba
Ia terbungkam diam seribu
bahasa
Entahlah, apakah itu
merupakan sebuah awal keindahan
Atau bahkan kehancuran
Hidup akan terus berjalan
tanpa akhir
Melintasi alam ruh,
alam rahim, alam dunia, alam kubur
Dan berlanjut ke alam-alam
selanjutnya
Kematian merupakan sebuah
kepastian yang akan datang
Meski terlihat sebagai
akhir dari semua perjalanan
Namun ia merupakan awal
yang terindah bagi sosok seorang manusia yang bertakwa
Namun, ia pun akan menjadi
awal yang sangat mengerikan bagi sosok manusia pendusta
Kematian bukan akhir dari
segala keindahan
Karena merupakan jalan
pertemuan dengan sang maha kuasa
Kematian gambaran tentang
kehidupan
Dapat menjadi kesenangan
atau bahkan kesakitan tak terkira
Jatinangor, 16 Maret 2015
*Atas
permintaan seorang teman Rochmad Sumarwi
Utomo
Komentar
Posting Komentar