Sejatera! 'Untuk Siapa?'
Kamu 'Pilihanku'
14 April 2014
Tak mudah menulis rangkaian kata itu
Rangkaian yang kutunjukan padamu
hanya untukmu
wahai kau kekasihku yang tercinta
Kamu, adalah kamu yang membuatku selalu merindu
Kamu, adalah kamu yang membuatku menunggu sang waktu
memberikan kesempatan untukku
Aku sayang kamu
karena kamu adalah pilihanku
aku sayang kamu
karena kamu yang menempati sisi terindah dalam hatiku
Sayang... Sayangku padamu
seperti hujan yang turun ke bumi
setetes demi tetes, namun datang secara bersamaan
Sejahtera ' Untuk Siapa?'
27 Maret 2014
Pernah suatu hari aku berjalan di setapak yang sepi dan lenggang
Jauh dari keramaian dan kebisingan suasana kota
Aku melangkah dan terus berjalan
Hingga Akhirnya aku kembali sampai ke tempat ramai
Namun sepi
Mataku menangkap dan menatap orang-orang berlalu lalang
namun wajah mereka menunduk dengan tangan-tangan yang terkepal
deru nafas mereka tidak terdengar tenang, karena cenderung mendengus
Namun mulut mereka terkunci tak berucap apa-apa
Aku berjalan dan terus melangkah
maju dan terus maju hingga akhirnya aku telah meninggalkan tempat ramai yang aneh itu
Hingga akhirnya aku sampai di pelataran rumah mewah, cantik, dan sangat indah
dari luar pagar aku melihat wajah-wajah tertawa bahagia
mereka menggunkan jas-jas mewah serta berjalan berdampingan
Sambil tertawa, mereka membicarakan sebuah kesejahteraan
Namun, dibalik semua kata-kata manis yang terucap itu
Aku mendengar pikiran mereka menghitung
seberapa banyak keuntungan dan kesejahteraan yang dapat mereka kantongi
Mereka berkata dan terus berpikir tentang kesejateraan
kesejateraan yang mampu membuat pundi-pundi tawa mereka semakin merekah
Rindu 'Bukan Hanya Kata'
13 November 2013
Bersama bulir-bulir hujan itu
kuuraikan berjuta kata tentang apa yang kurasakan padamu
pada tanah yang pertama kali kupijak
Pada cahaya yang pertama kali kulihat
Pada udara yang pertama kali kuhirup
dan pada angin yang pertama kali kugenggam
Detik-detik jam seakan mewakili
Gemuruh jiwa yang bercerita tentang hati
Hati yang yang merindu cerita tentang kedamaian
keadaan yang dulu sempat diceritakan embun lewat Fajar
Yang telah menguap menjadi melodi kenangan masa lalu
Aku masih tetap menyimpan rindu itu
Rindu tentang perdamaian yang tidak hanya berupa kata
Tangan penguasa yang bukan Penguasa
26 Februari 2014
Terkadang aku bermimpi
tentang bagaimana caranya apa yang kumiliki saat ini
abadi untuk selamanya, abadi dan tetap bertahan seperti awalnya
Namun, apa daya diriku yang hanya seoorang hamba
Tak akan dapat melampaui batas tangan Sang Penguasa
Bukankah kesamaan ada karena sebuah perbedaan
Namun, jika hidup dalam kubangan perbedaan
membuat titik persamaan tenggelam hingga akhirnya mati
karena semakin abaikan
Makna tentang hidup
sulit ditemukan tanpa berusaha memahami
segalanya akan tersembunyi dibalik tirai ketidakadilan
dalam penguasaan yang bukan Penguasa
Makna tentang perjalanan
selamanya tak luas, lurus, dan panjang ke depan
ada kalanya berbelok ke kiri, bahkan ke kanan
dan harus berbalik bahkan berhenti
sekadar untuk mengenang
Komentar
Posting Komentar