Bersatu! Bersama! Bangkitlah Indonesiaku!

Indonesia, adalah sebuah negara berkembang dengan sumber daya alam dan manusia yang sangat banyak. Negeri yang dijuluki memiliki tanah surga, bahkan tongkat dan kayu saja dapat menjadi tanaman. Bangsa yang memiliki aset pariwisata yang luas membentang dari sabang sampai merauke, bangsa yang seharusnya masyarakatnya makmur dan sejahtera, bangsa yang seharusnya mampu menyingkirkan kemiskinan dengan sangat mudah, bangsa yang seharusnya dapat menjadi negara maju hanya dalam hitungan waktu. Namun beginilah indonesiaku, disaat sawah membentang luas, namun banyak rakyat yang masih menjerit kelaparan. Disaat kebun kelapa sawit tebentang luas, namun masih banyak rakyat yang meminta-minta belas kasihan dipinggiran jalan. Disaat ratusan hektar ladang emas dibuka, namun masih banyak sekolah, sarana pendidikan, dan banyak tempat-tempat umum yang sanagt jauh dari layak. Apa yang bisa lakukan denag semua kegetiran ini?
Indonesia telah mengalami beberapa goncangan dan perubahan sejak ditetapkannya tanggal 20  Mei sebagai hari kebangkitan, namun apakah telah bangkit sekarang? Atau bahkan kini Indonesia semakin terpuruk oleh keadaan yang mulai tidak terkendali.
Tak ada lagi yang dapat kita harapkan dari mereka para pemimpin kita yang telah tua renta. Karena tinggal menghitung waktu, mereka akan segera mengakhiri tugasnya sebagai pemegang kendali kekuasaan. Salah jika kita memaknai hari kebangkitan dengan menuntut suatu hal dengan cara orasi besar-besaran k epada para pemangku kekuasaan. Tapi yang benar adalah kita, para pemuda dan yang meiliki  jiwa muda dan bernasionalisme jujur mulai untuk membangkitkan lagi kegairahan bangsa kita. Dengan warga muda hampir separu dari populitas yang ada di Indonesia, bukan tidak mungkin dalam 15 tahun kedepan kita kan mampu memboyong bangsa indonesia menjadi negara maju, negara adikuasa dan sanagt berpengaruh di dalam dunia Internasional.
Namun, untuk mencapai itu semua, bukanlah hal mudah dan gratis. Kenapa? Karena sebuah mimpi besar dengan janji pencapaian yang sanagt besar pula, pasti akan disertai oleh harga yang harus dibayarpun sanagt tinggi. Kita akan menjadi negara maju, dan bangkit dari keterpurukan seperti esensi dari Hari Kebangkitan Nasional hanay dengan cara mengamalkan yang namanya BHINEKA TUNGGAL IKA. Asas yang telah dianut Indonesia sejak awal kemerdekaan, BERSATU. Yah hanya dengan cara kita bersatu lah semua itu akan mampu tercapai dengan mudah.
Bagaimana kita dapat mencapai sebuah kemenangan besar, jika hanya karena sedikit perbedaan kita berselisih. Bagaimana kita akan mencapai kesejahteraan secara merata, jika hanya karena merasa lebih kaya kita dapat melecehkan orang-orang kecil.
BERSATU, hanya satu kata yang harus kita raih, hanya satu kata itu yang harus dapat kita genggam. Sebuah negara yangberpikiran maju, haruslah memiliki rakyat yang tidak memikirkan kepentingan dirinya sendiri. Dan seseorang yang memiliki cinta besar tehadap bangsa dan negaranya, bukanlah mereka yang dapat menyumbang denagn Uang banyak, namun mereka yang mampu menyumbangkan ide dan pikiran demi kelangsungan bangsa dan negara. Mereka yang tidak memikirkan saya suku anu, kamu suku itu. Mereka yang hanya memikirkan Indonesia hari ini, adalah gambaran Indonesia esok hari. Mereka yang memiliki pola pikir bekerja selagi bisa, berusaha selagi masih ada jalan.
Bersatu, satu kata yang akan sulit tercapai apabila kita para generasi muda hanya memikirkan kesenangan apa yang dapat kita rasakan sekarang, dan siapa dan kelompok mana aku berasal. Tapi kata ini akan tergenggam oleh kita yang memiliki jiwa terbuka dan hanya berkata “Aku adalah Warga negara Indonesia, berbahasa Indonesia, Mencintai Indonesia, dan siap membawa Indonesia menjadi jaya di Dunia”. Tidak akan ada lagi kata-kata yang bergema selain, AKU BANGSA INDONESIA. Dan saat itu semua telah tertanam dalam jiwa kita, para generasi muda, maka hanya tinggal menentukan, kapan kita ingin menggenggam dunia.
Namun kesulitannya akan kentara sekali, jika kita melihat keadaan pada zaman sekarang. Persatuan sulit untuk dicapai karena kurangnya pendidikan tentang pentingnya persatuan secara nyata, kecuali jika telah terjadi perkelahian siswa dan twuran antar warga, baru digembor-gemborkan kembali tentangnya pentingnya persatuan. Memang sepertinya bangsa kita lebih senang memperbaiki daripada mencegah, meskipun apa yang diperbaiki belum tentu mendapatkan hasil yang nyata.
Kenapa tidak, seharusnya pendidikan tentang pentingnya persatuan itu tidak hanya diberikan disekolah, kepada anak-anak SD yang belum meihat dunia secara keseluruha. Tapi harusnya kepada seluruh rakyat Indonesia, tua muda, kaya miskin, dan siapapun. Tidak perlu dengan pendidikan formalm tapi bisa dengan apa yang dapat kita akses dengan mudah sekarang. Media televisi misalnya, daripada lebih banyak menampilkan tayangan-tayangan yang kurang berdedikasi, bukankah lebih mulia jika diisi dengan tayangan yang menyiratkan persatuan. Bukan malah menayangkan sesuatu yang menyuruh kita untuk rasis.
Satu hal lagi, untuk mencapai persatuan kita tidak bisa bergerak sendiri-sendiri. Tentu saja namanya juga bersatu, maka dari itu butuh sokongan dari berbagai pihak yang mengatakan dirinya bangsa indonesia, yang meminum air tanah Indonesia, yang makan dari hasil bumi Indonesia, yang benaung dibawah langit Indonesia, untuk berkata bangkitlah Indonesiaku, aku denagn kemapuan yang ku punya, dengan bakat yang kumiliki akan menyokongmu terus bangkit dan bangkit hingga menjadi Garuda yang dapat merangkul Dunia.
Selamat Hari Kebagkitan Nasional
- See more at: http://www.siperubahan.com/read/604/BERSATU-BERSAMA-BANGKITLAH-INDONESIAKU#sthash.sjgboz4L.dpuf

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku sayang Bapak dan Ibu - Seandainya kalian Tahu-

Mungkinkah ini Cinta?